Cari Disini

Juni 19, 2009

KATAKAN CINTA SEBELUM TERLAMBAT

KATAKAN CINTA SEBELUM TERLAMBAT

Borju dan Lia sedang duduk bersama di
taman kampus tanpa melakukan apapun, hanya
memandang langit sementara sahabat-sahabat
mereka sedang asik bercanda ria dengan
kekasih mereka masing-masing.

Lia: “Duh bosen banget. Aku harap aku juga
punya pacar yang bisa berbagi waktu
denganku.”

Borju: “kayaknya cuma tinggal kita berdua deh
yang jomblo. cuma kita berdua saja yang tidak
punya pasangan sekarang.”
(keduanya mengeluh dan berdiam beberapa
saat)

Lia: “Kayaknya aku ada ide bagus deh. kita
adakan permainan yuk?”

Borju: “Eh? permainan apaan?”

Lia: “Eng… gampang sih permainannya.
Kamu jadi pacarku dan aku jadi pacarmu tapi
hanya untuk 100 hari saja. gimana
menurutmu?”

Borju: “baiklah… lagian aku juga gada rencana
apa-apa untuk beberapa bulan ke depan.”

Lia: “Kok kayaknya kamu gak terlalu niat ya…
semangat dong! hari ini akan jadi hari pertama
kita kencan. Mau jalan-jalan kemana nih?”

Borju: “Gimana kalo kita nonton saja? Kalo gak
salah film The Troy lagi maen deh. katanya film
itu bagus”

Lia: “OK dech…. Yuk kita pergi sekarang. tar
pulang nonton kita ke karaoke ya… ajak aja
adik kamu sama pacarnya biar seru.”

Borju : “Boleh juga…”
(mereka pun pergi nonton, berkaraoke dan
Borju mengantarkan Lia pulang malam
harinya)

Hari ke 2:
Borju dan Lia menghabiskan waktu untuk
ngobrol dan bercanda di kafe,
suasana kafe yang remang-remang dan alunan
musik yang syahdu membawa hati mereka
pada situasi yang romantis. Sebelum pulang
Borju membeli sebuah kalung perak berliontin
bintang untuk Lia.

Hari ke 3:
Mereka pergi ke pusat perbelanjaan untuk
mencari kado untuk seorang sahabat Borju.
Setelah lelah berkeliling pusat perbelanjaan,
mereka memutuskan membeli sebuah miniatur
mobil mini. Setelah itu mereka beristirahat
duduk di foodcourt, makan satu potong kue
dan satu gelas jus berdua dan mulai
berpegangan tangan untuk pertama kalinya.

Hari ke 7:
Bermain bowling dengan teman-teman Borju.
Tangan Lia terasa sakit karena tidak pernah
bermain bowling sebelumnya.
Borju memijit-mijit tangan Lia dengan lembut.

Hari ke 25:
Borju mengajak Lia makan malam di Ancol
Bay.
Bulan sudah menampakan diri, langit yang
cerah menghamparkan ribuan bintang dalam
pelukannya.
Mereka duduk menunggu makanan, sambil
menikmati suara desir angin berpadu dengan
suara gelombang bergulung di pantai. Sekali
lagi Lia memandang langit, dan melihat
bintang jatuh.
Dia mengucapkan suatu permintaan dalam
hatinya.

Hari ke 41:
Borju berulang tahun. Lia membuatkan kue
ulang tahun untuk Borju.
Bukan kue buatannya yang pertama, tapi kasih
sayang yang mulai timbul dalam hatinya
membuat kue buatannya itu menjadi yang
terbaik. Borju terharu menerima kue itu, dan
dia mengucapkan suatu harapan saat meniup
lilin ulang tahunnya.

Hari ke 67:
Menghabiskan waktu di Dufan. Naik halilintar,
makan es krim bersama,dan mengunjungi
stand permainan. Borju menghadiahkan
sebuah boneka teddy bear untuk Lia, dan
Lia membelikan sebuah pulpen untuk Borju.

Hari ke 72:
Pergi Ke PRJ. Melihat meriahnya pameran
lampion dari negeri China.
Lia penasaran untuk mengunjungi salah satu
tenda peramal.
Sang peramal hanya mengatakan “Hargai
waktumu bersamanya mulai sekarang”
kemudian peramal itu meneteskan air mata.

Hari ke 84:
Borju mengusulkan agar mereka refreshing ke
pantai.
Pantai Anyer sangat sepi karena bukan
waktunya liburan bagi orang lain.
Mereka melepaskan sandal dan berjalan
sepanjang pantai sambil berpegangan tangan,
merasakan lembutnya pasir dan dinginnya air
laut menghempas kaki mereka.
Matahari terbenam, dan mereka berpelukan
seakan tidak ingin berpisah lagi.

Hari ke 99:
Borju memutuskan agar mereka menjalani hari
ini dengan santai dan sederhana.
Mereka berkeliling kota dan akhirnya duduk di
sebuah taman kota.

Lia: “Aku haus. Istirahat dulu yuk sebentar. ”

Borju: “Tunggu disini, aku beli minuman dulu.
Aku mau teh botol saja. Kamu mau minum
apa?”

Lia: “Aku saja yang beli. kamu kan
capek sudah menyetir keliling kota hari ini.
Sebentar ya” Borju mengangguk. kakinya
memang pegal sekali karena dimana-mana
Jakarta selalu macet.
15:30 pm
Borju sudah menunggu selama 10 menit and
Lia belum kembali juga.
Tiba-tiba seseorang yang tak dikenal berlari
menghampirinya dengan wajah panik.

Borju : “Ada apa pak?”
Orang asing: “Ada seorang perempuan
ditabrak mobil. Kayaknya perempuan itu adalah
temanmu” Borju segera berlari bersama
dengan orang asing itu.
Disana, di atas aspal yang panas terjemur terik
matahari siang,tergeletak tubuh Lia
bersimbah darah, masih memegang botol
minumannya.
Borju segera melarikan mobilnya membawa
Lia ke rumah sakit terdekat.
Borju duduk diluar ruang gawat darurat selama
8 jam 10 menit.
Seorang dokter keluar dengan wajah penuh
penyesalan.
23:53 pm

Dokter: “Maaf, tapi kami sudah mencoba
melakukan yang terbaik.
Dia masih bernafas sekarang tapi Yang kuasa
akan segera menjemput.
Kami menemukan surat ini dalam kantung
bajunya.”
Dokter memberikan surat yang terkena
percikan darah kepada Borju dan dia segera
masuk ke dalam kamar rawat untuk melihat
Lia. Wajahnya pucat tetapi terlihat damai.
Borju duduk disamping pembaringan Lia dan
menggenggam tangan Lia dengan erat.
Untuk pertama kali dalam hidupnya Peter
merasakan torehan luka yang sangat dalam di
hatinya.
Butiran air mata mengalir dari kedua belah
matanya.
Kemudian dia mulai membaca surat yang telah
ditulis Lia untuknya.

Dear Borju…
ke 100 hari kita sudah hampir berakhir.
Aku menikmati hari-hari yang kulalui
bersamamu.
Walaupun kadang-kadang kamu jutek dan tidak
bisa ditebak,
tapi semua hal ini telah membawa kebahagiaan
dalam hidupku.
Aku sudah menyadari bahwa kau adalah pria
yang berharga dalam hidupku.
Aku menyesal tidak pernah berusaha untuk
mengenalmu lebih dalam lagi sebelumnya.
Sekarang aku tidak meminta apa-apa, hanya
berharap kita bisa memperpanjang hari-hari
kebersamaan kita. Sama seperti yang
kuucapkan pada bintang jatuh malam itu di
pantai,
Aku ingin kau menjadi cinta sejati dalam
hidupku. Aku ingin menjadi kekasihmu
selamanya dan berharap kau juga bisa berada
disisiku seumur hidupku. Borju, aku sangat
sayang padamu.
23:58

Borju: “
Lia, kau tidak bisa meninggalkanku! hari yang
kita lalui baru berjumlah 99 hari!
Kamu harus bangun dan kita akan melewati
puluhan ribu hari bersama-sama!
Aku juga sayang padamu, Lia. Jangan
tinggalkan aku, jangan biarkan aku kesepian!
Lia, Aku sayang kamu…!”
Jam dinding berdentang 12 kali…. jantung Lia
berhenti berdetak.
Hari itu adalah hari ke 100…

So Guyz.........
Katakan perasaanmu pada orang yang kau
sayangi sebelum terlambat.

Kau tidak akan pernah tahu apa yang akan
terjadi besok.

Kau tidak akan pernah tahu siapa yang akan
meninggalkanmu dan tidak akan pernah
kembali lagi.

True love doesn’t have a happy ending,
because true love never ends….
(senang) (damai ahh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar